RASHID YAGOUB

Alumni Program Studi Magister Teknik Dirgantara ITB

FTMD ITB merupakan salah satu fakultas di ITB yang memiliki banyak mahasiswa dan juga alumni dari luar negeri. Mahasiswa dari luar negeri ini umumnya menempuh studi di program pascasarjana FTMD, baik di level magister maupun Doktor. Alumni FTMD yang berasal dari luar negeri ini banyak yang sudah kembali ke negara asalnya untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka dapatkan di ITB untuk mengembangkan negara mereka masing-masing. Salah satu lulusan terbaik dengan predikat Cum Laude dari pascasarjana FTMD ITB jurusan Teknik Dirgantara adalah Rashid Yagoub.

Rashid Yagoub adalah alumni S2 Teknik Dirgantara ITB yang berasal dari Negara Sudan. Rashid lulus dari program magister S2 ITB pada tahun 2020 dan menyelesaikan studinya selama 2 tahun. Rashid berkuliah di ITB dengan mendapatkan beasiswa dari Kemitraan Negara Berkembang (KNB). Sebelum memulai studinya di ITB, Rashid belajar bahasa Indonesia selama 1 tahun dan mendapatkan sertifikat Bahasa Indonesia bagi Penurut Asing (BIPA) dengan indeks A. Rashid memulai perkuliahan di pascasarjana ITB pada Agustus 2018.

Dunia Teknik Dirgantara tidak asing bagi Rashid. Sebelum memulai studi di ITB, Rashid adalah alumni dari Sudan University of Science and Technology (SUST) jurusan Teknik Dirgantara. Rashid memulai kuliah sarjananya pada tahun 2010 dan mengerjakan topik Tugas Akhir penelitian tentang investigasi performa aerodinamika UAV. Rashid berhasil lulus dari SUST pada tahun 2015. Setelah lulus dari SUST dan sebelum melanjutkan studinya di S2 Teknik Dirgantara ITB, Rashid memiliki pengalaman bekerja selama 1 tahun sebagai Aerodynamic Analysis Engineer di Sudan. Selain itu, pada tahun 2016 Rashid mengikuti workshop mengenai Aerodynamic of UAV yang diadakan di Bandung selama 3 minggu dan mengikuti kegiatan The Asia-Oceania Top Univversity League on Engineering (AOTULE 2018) yang diadakan oleh ITB pada Agustus 2018. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, Rashid melanjutkan studinya di Pascasarjana ITB, jurusan Teknik Dirgantara, dan memulai kuliahnya pada bulan Agustus 2018.

 

 

Selama menjalani perkuliahan di S2 Teknik Dirgantara, Rashid merupakan salah satu mahasiswa berprestasi yang dibuktikan dengan pencapaiannya meraih gelar yudisium cum laude dari program Pascasarjana Teknik Dirgantara, ITB. Selain berprestasi secara akademik, semasa kuliahnya Rashid juga aktif sebagai volunteer yang bergerak dibidang pendidikan dan sosial. Salah satu kegiatan Volunteer yang diikuti Rashid adalah Home Volunteer – International Humanity Foundation yang bekerja dengan tim multinasional untuk menyediakan pendidikan dan rumah anak yang aman bagi anak-anak miskin di Indonesia, Kenya, dan Thailand. Kegiatan lainnya yang diikuti oleh Rashid adalah Volunteer- Community Empowerment (CERIA) di Universtias Airlangga selama 14 hari untuk membantu pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan anak dan kegiatan sosial.

Sebagai mahasiswa S2, Rashid mengerjakan thesis sebagai syarat kelulusan dengan topik penelitian tentang desain aerodinamika dari morphing airfoil menggunakan Teknik optimasi bi-level berbasis model machine learning dan Algoritma Genetika di bawah bimbingan Dr. Lavi Rizki Zuhal dan Dr. Pramudita Satria Palar. Setelah lulus dari Pascasarjana ITB, saat ini Rashid sudah kembali ke negara asalnya dan bekerja sebagai Experimental Aerodynamic Engineering di Aeronautical Research and Development Center yang berlokasi di kota Khartoum. Selain itu, Rashid juga bekerja secara Part-Time sebagai dosen di Sudan University of Science and Technology.

Selama berkuliah di ITB, sebagai mahasiswa asing tentunya Rashid memiliki ketertarikan terhadap budaya dan geografis alam di Indonesia. Rashid sering bepergian ke daerah lain seperti Jogjakarta, Bali, Surabaya, dan Jakarta. Namun bagi Rashid, Bandung yang mana merupakan daerah kampusnya adalah kota terbaik dan spesial di hatinya. Bagi Rashid, masyarakat Indonesia merupakan manusia dengan hati yang baik dan ramah, dengan kekayaan budaya dan alam yang sangat menakjubkan. Tentunya, selain kekayaan akan budaya dan alamnya, banyak sekali masakan khas setiap daerah yang pernah Rashid nikmati selama menjalankan kuliah di Indonesia. Rashid memiliki menu makanan favorit yaitu ayam geprek, sate dan nasi padang. Rashid juga menyampaikan bahwa dirinya ingin kembali datang dan mengunjungi Indonesia lagi.

Terimakasih Rashid telah memilih FTMD ITB sebagai tempat untuk melanjutkan studi S2 dan semoga bisa menginspirasi mahasiswa lain terutama calon mahasiswa asing yang berasal dari luar Indonesia untuk memilih ITB sebagai tempat melanjutkan study nya. Ditunggu kedatangannya kembali di almamater kampus tercinta, Institut Teknologi Bandung.

Editor: Pramudita Satria Palar